Wednesday, May 25, 2011

Wallpaper Dead Metal

Wallpaper Dead Metal

The method of Wallpaper border removal depends on what the Border was applied on, like painted wall or not, was it applied over wallpaper, and what was used to hang the wallpaper border. If it's on wallpaper, it can be easily peeled off. However, if it's on a painted wall, dampening the lower layer with warm water, and letting it soak for a while considerably make the job easier.
You can use any commercial chemical wallpaper remover if the border is a genuine Wallpaper border and is reasonably new. The remover will reactivate the adhesive and let you scrape off the paper with a scraping tool. However the chemical usually won't permeate if the wallpaper border has a vinyl outer covering. Use a perforation tool to break the surface so the moisture can reach the adhesive.

http://static.rateyourmusic.com/album_images/e8514017128d7a9155e23cbdcdd4b7d8/1901575.jpghttp://www.obscene.cz/e-shop/images/evocation_dead.jpg

 http://img135.imageshack.us/img135/7504/00356891qs4.jpghttp://www.metallibrary.ru/bands/discographies/images/obituary/pictures/97_back_from_the_dead.jpg

Peel the wallpaper border with soft metal or plastic scraper, and not tools like strong metal scrapers or filling knives, which may result in unwanted scratches on the wall. If the Wallpaper border material is fibrous, like paper, you can use a garden sprayer to drench it with the chemical remover, and then remove the remaining residue. Use a wallpaper steamer to reactivate the paste. You can then easily scrape of the paper.
You can also use steam removal method for Wallpaper borders. First, steam the surface of the wall. Start from the bottom to the topmost part, one section at a time. If the wallpaper border uses extremely strong adhesive, you may need to steam each strip twice or thrice before removing. Use a broad knife to scrape a strip of wallpaper off the wall, working from the bottom up. And while the adhesive is still warm, scrape each strip of paper. Using warm water and sponge, remove remaining adhesive residue.

Satanic 666

Wallpaper satanic 666

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdhiRG3QuVgIvVqzCne3uX39158hM7o-YAkh0qadhnU1l-9yGXNwICQuheYarLDTnBqjf_aLlpwNfISWNzuyntA8It9xbeCo_bJ6ka_zvpbpQCrqoFBmEYZfEs2G4R9p1rKIwBFbOPSEU/s640/satan-666.jpg http://i267.photobucket.com/albums/ii293/Curch_of_satan/Satanic.gif


Ancient texts and later day religious readings all depict powerful demons as evil beings from the bowels of the underworld, residing in a dimension that only subsists to combat heaven. These demonic evil creatures appear to take on many identities, some of them seldom human, unless demonic control looks to be at play.
These ancient texts translated through the ages, have clearly depicted satanic demons as fallen angels or something beckoned by the presumed witches of the time to obtain the capacity to occupy the body of humans, only extricating it through the ancient ritual of an exorcism. Given demons are believed by many to be fallen angels and the contrary of all that is good or holds sanctum, a clergyman is typically called upon to carry out the ritual.
Demons have been feared and written about in practically every society in one type or another for as long as historical events have been noted and some credit them to be tangible physical entities that can take the form of anything, including small children. Other people think about real demons as more of a non-material force of evil fighting for one's spirit.

Lykauges - Swan Song

Genre : Black Metal
Year : 2010

1. Gate for a New Dimension 03:01
2. Obscurantism X 05:15
3. Pointless Optimism 04:11
4. Doomsday (Twilight Of The Gods) 04:01
5. Ready To Leave This Place 05:33
6. Rising Through The Fire 05:24
7. The Hope Is Dead 04:51
8. 12/13/14 05:02
9. Slayer Of The North 04:28
10. The Rebirth Of Chaos 08:43
11. Not A Slave To A Detestable God 11:03
12. Swan Song (Outro) 03:13
13. Enslave 06:56
14. Abysmal Authority 03:51


-Multiupload-


-Mediafire-

Tuesday, May 24, 2011

Naer Mataron - Live at Gagarin

Genre : Black Metal
Year : 2003

Video Bootleg Live at Gagarin (Athens) 8/2/2003



-Multiupload Part 1-


-Multiupload Part 2-

Menguak Misteri Gitar


Ketika Dewa Budjana melepas hasil proyek solo pertamanya ke pasar pada 1997, dia melakukannya tanpa pertimbangan yang rumit. “Waktu itu saya nekat saja,” katanya.

Nekat memang kata yang pas untuk melabeli tindakan memasarkan sebuah album instrumental (musik tanpa penyanyi) yang mengekspos gitar. Bagaimana tidak? Biarpun gitar merupakan instrumen musik yang dimainkan begitu banyak orang — baik iseng-iseng dan amatiran maupun serius dan profesional— hingga saat itu di dalam negeri tak ada yang berani memproduksi sebuah album permainan gitar semata; apalagi dengan jenis musik yang jauh dari catchy dan lurus-lurus saja, seperti yang dilakukan The Shadows pada akhir 1950-an hingga akhir 1960-an.

Album Nusa Damai, yang dikemas dalam format kaset, berisi komposisi-komposisi yang dikumpulkan Budjana sejak awal 1980-an, saat dia masih bersama band pertamanya, Squirrel. Musik di dalamnya jauh berbeda dibandingkan dengan Gigi, yang sebetulnya justru mengangkat nama Budjana ke tataran populer. Tapi album ini justru bisa lahir berkat Gigi; sukses band pop rock yang didirikan pada 1994 inilah yang memungkinkan Budjana mengumpulkan modal untuk memproduksi proyek yang lebih personal itu.

Proyek personal, dengan dana sendiri pula, tentu memberi keleluasaan. Untuk menggarapnya di studio, Budjana menggandeng antara lain Arie Ayunir (drum, perkusi), Bintang Indrianto (bas), Indra Lesmana (piano), dan Riza Arshad (akordeon). Proses rekamannya dilakukan secara langsung (live).

I Dewa Gede Budjana, yang lahir di Waikabubak pada 30 Agustus 1963, memang memendam gairah yang besar terhadap gitar. Bukan saja gitar sebagai instrumen, melainkan juga sebagai alat untuk mengekspresikan seni bagaimana memainkannya. Mengaku terpengaruh antara lain John McLaughlin dan Pat Metheny, para seniman gitar yang bagaikan menara tegak menembus langit, Budjana tekun mengasah diri. Dia percaya bahwa, dalam kata-katanya, “Gitar itu misteri, seperti wanita. Sampai mati mungkin baru ketemu 100 persen misterinya.”

Album debut solonya, tentu saja, belum merupakan penemuan “100 persen misteri” gitar. Walau demikian, paling tidak dia telah memperlihatkan betapa ketekunan, kecintaan, dan imajinasi bisa menghadirkan olahan gitar dalam beragam suasana. Di sini dia bukan saja menyajikan sederet komposisi dan memainkan gitar. Lebih dari itu, dia pun melakukan penataan atas komposisi-komposisi itu, berdasarkan desain yang dibayangkannya.

Seperti halnya arsitek, dia merancang sajian setiap komposisi sesuai tema atau suasana yang menjadi sumber ide penulisannya. Dalam hal ini, misalnya, dia bisa memilih atau memadukan aneka instrumen, termasuk macam-macam gitar yang dibutuhkan.

Mereka yang mengikuti karier solo Steve Howe, gitaris Yes dan Asia, pasti tak asing dengan siasat seperti itu. Tapi Budjana memilih memasuki pula wilayah yang barangkali hanya mungkin terpikirkan oleh orang Timur (khususnya Bali, seperti Budjana). Di album-albumnya kemudian, selain keragaman formula musik, dia pun menyisipkan komposisi yang memendam pesan yang dalam; bahkan dengan Gitarku (2000), dia sengaja merancangnya sebagai sarana untuk relaksasi dan meditasi. Boleh dibilang ini merupakan lompatan dari apa yang sudah dia lakukan.

Album itu memuat komposisi yang disajikan sederhana. Improvisasinya tak rumit. Tata suaranya lebih banyak natural — kesukaan Budjana. Dan tema yang diekspresikan (refleksi perjalanan hidup, karier, juga hubungan baik antara musisi Indonesia dan negara-negara lain) sangat selaras dengan pola musiknya.

Setelah Budjana “membuka pintu”, sekalipun tanpa timbul keramaian sama sekali, ceruk musik instrumental gitar menjadi tak seperti ruang kosong lagi, walau tak sepenuhnya ramai juga. Setahun setelah Nusa Damai, muncul Tohpati (dari gitaris Tohpati, tentu saja).

Lalu berturut-turut Di Sini Ada Kehidupan (1999, oleh gitaris senior Donny Suhendra) dan Globalism (1999, album debut Batuan Ethnic Fusion, yang menonjolkan sang master teknik double touch-tapping, Balawan).

Mereka yang menyukai album instrumental gitar pasti mengharapkan lebih banyak lagi karya. Dan lebih banyak lagi gitaris yang berani mengikuti jejak Budjana, menguak aneka misteri gitar, dan terus-menerus melakukannya. Tapi, karena berbagai alasan, ini barangkali harapan yang terlalu muluk. Muncul lagi satu-dua gitaris selain Budjana, Tohpati, Donny, dan Balawan saja rasanya sudah bagus.

Yang mana pun kemungkinannya, Budjana-lah yang memulainya, juga kemudian ikut merawatnya.


Pelabuhan Kaohsiung, Terobosan Arsitektur Terbaru yang megah


Berbasis di Los Angeles HMC Arsitek bersama dengan usulan mereka untuk Pelabuhan Kaohsiung dan Cruise Service Terminal Persaingan di Taiwan. Mereka dipilih sebagai salah satu dari lima finalis. Lebih banyak gambar dan siaran pers.

Proposal HMC Architects visi gateway ikon ke Kota Kaohsiung, dan lensa ke dalam dunia-luar divisualisasikan dari dalam. Ini menciptakan sebuah datum perkotaan baru yang mengundang sikap-untuk memungkinkan koneksi baru antara pengunjung, warga, dan Kota Kaohsiung. gateway ini dirancang untuk melayani sebagai dorongan fisik dan ekonomis untuk tujuan City transformasi tepi laut dari masa lalu industri menjadi masa depan yang mengundang.


Para 300.000 diusulkan-SF, terminal delapan-cerita efisien, adaptif, dan jelas sementara membina ruang puitis dan interaktif yang memeluk suatu kebetulan perkotaan bersemangat. Program ini terdiri dari pelayaran dan terminal feri internasional, garasi 700-ruang parkir bawah tanah, dan Port kantor Biro. Dalam sebuah pencarian ketenangan dalam kesempatan perjalanan, ruang interior bermandikan cahaya alami dengan nyaman dan pemandangan ke laut dan kota untuk menciptakan sebuah pengalaman mengangkat untuk pelancong maritim dan komuter. transparansi Its mengoptimalkan cara-menemukan, merupakan elemen kunci dalam pergerakan manusia mitigasi, memungkinkan bangunan untuk secara efektif merangkul gerakan konstan pengguna dan mengakomodasi masuknya sesekali mendadak volume penumpang kapal pesiar besar.


Sebagai struktur berkelanjutan yang bergema mulus dengan konteksnya, desain bangunan diukir oleh kekuatan alam. diperhitungkan amplop Its memiringkan eksterior shading diri erat mengkalibrasi dengan path dari matahari dan angin untuk memungkinkan gedung ini kaca sebagian besar untuk mencapai kinerja energi yang luar biasa. The boardwalk ditinggikan luas dan atap hijau mempromosikan keanekaragaman hayati dan meningkatkan penanaman indeks hijau untuk memungkinkan desain untuk target EEWH sertifikasi Silver. Desain juga memenuhi syarat untuk sertifikasi LEED Gold dan dapat mencapai sertifikasi LEED Platinum dengan evaluasi lebih lanjut.

Inilah desain-desain Arsitektur yang sangat Inovatif dan Megah tersebut.





Penjara Bintang 5 yang Bikin Betah Penghuninya


Terletak di Austria, penjara yang bernama lengkap The Justice Center, Leoben ini memang pantas dijuluki penjara bintang lima. Dilihat dari bangunannya, penjara ini didesain dengan gaya minimalis. Jendela yang besar, penerangan yang cukup dan bentuk bangunan yang simpel, bikin penjara ini lebih kelihatan seperti gedung kantor daripada penjara.

Begitu juga dengan interiornya yang clean dan sangat terawat. Cat putih bersih, ornamen, dan sofa warna-warni menghiasi bagian dalam penjara. Begitu mengintip ke dalam sel, kita pasti bakal lebih terkagum-kagum. Sel-nya lebih mirip kamar tidur dilengkapi dengan tempat tidur, meja, dan televisi. Sedangkan di luar, ada kafetaria, gym, dan lapangan ping-pong.

Lembaga pemasyarakatan yang ideal tentu sebuah ruang dengan cahaya, udara, keleluasaan bergerak, ruangan 4-5 meter untuk satu orang, dan harus ada teras. Juga LP membutuhkan guru profesional, psikolog, dokter, atau perawat. Asupan makan jatah 450 gram beras, lauk pauk, dan hal lainya per orang untuk tiga kali makan. Tidak cuma itu, juga harus ada telur, daging, sayur, dan entah apalagi agar memenuhi standar kalori yang dibutuhkan tubuh setiap harinya. Juga adanya interaksi kreatif antara LP dan Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, perguran tinggi. Sebagai contoh kita kerja sama dengan Kementerian Kesehatan memberikan asuransi Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) bagi narapidana yang sakit.

Hmm, pasti penasaran deh, kenapa penjara ini didesain dengan indahnya? Kalau umumnya, penjara yang kita kenal memang sengaja dibuat nggak nyaman supaya nggak ada orang yang pengin masuk ke sana, penjara yang didesain oleh arsitek Josef Hohensinn ini, justru punya tujuan yang berbeda, Yaitu, membuat penghuninya merasa lebih baik, bebas dari penyiksaan, plus diberikan pembekalan. Sehingga para napi lebih termotivasi untuk berbuat baik dan merasa dirinya berharga setelah keluar dari penjara. Hmm, bisa-bisa banyak orang yang rebutan untuk tinggal di sini, ya?

Penjara ini khusus untuk orang-orang VIP saja. Jadi jangan berpikiran kalo Anda bebas membunuh orang, lalu bisa hidup enak dan diberi makan di tempat semewah ini.

Ternyata penjara mewah di sana biasanya diperuntukkan bagi tahanan politik, bukan untuk seorang mafia kasus atau koruptor yang menyedot uang rakyat dengan mempermainkan hukum.







Siapa penemu Lambang Indonesia (Garuda Pancasila)


Saatnya menelusuri sejarah bangsa Indonesia dengan mengetahui penemu lambang Garuda pancasila lambang Indonesia.

Semua orang Indonesia pastinya kenal dengan burung Garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila). Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913.

Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab –walau pernah diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak –keduanya sekarang di Negeri Belanda.

Syarif Abdul Hamid Alkadrie menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.

Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi Sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II. Dalam perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) berdasarkan konstitusi RIS 1949 dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda. Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran. Pada 21-22 Desember 1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan “over commando” kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu Westerling adalah gembong APRA. Selanjutnya dia berangkat ke Negeri Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar – karena tidak mengikutsertakan anak buahnya dari KNIL. Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan; Westerling menyerbu Bandung pada 23 Januari 1950. Sultan Hamid II tidak setuju dengan tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat di marah. Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara.
Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah. Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.

Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974 Rancangan terakhir inilah yang menjadi lampiran resmi PP No 66 Tahun 1951 berdasarkan pasal 2 Jo Pasal 6 PP No 66 Tahun 1951. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak. Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.
Turiman SH M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak yang mengangkat sejarah hukum lambang negara RI sebagai tesis demi meraih gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa hasil penelitiannya tersebut bisa membuktikan bahwa Sultan Hamid II adalah perancang lambang negara. “Satu tahun yang melelahkan untuk mengumpulkan semua data. Dari tahun 1998-1999,” akunya. Yayasan Idayu Jakarta, Yayasan Masagung Jakarta, Badan Arsip Nasional, Pusat Sejarah ABRI dan tidak ketinggalan Keluarga Istana Kadariah Pontianak, merupakan tempat-tempat yang paling sering disinggahinya untuk mengumpulkan bahan penulisan tesis yang diberi judul Sejarah Hukum Lambang Negara RI (Suatu Analisis Yuridis Normatif Tentang Pengaturan Lambang Negara dalam Peraturan Perundang-undangan). Di hadapan dewan penguji, Prof Dr M Dimyati Hartono SH dan Prof Dr H Azhary SH dia berhasil mempertahankan tesisnya itu pada hari Rabu 11 Agustus 1999. “Secara hukum, saya bisa membuktikan. Mulai dari sketsa awal hingga sketsa akhir. Garuda Pancasila adalah rancangan Sultan Hamid II,” katanya pasti. Besar harapan masyarakat Kal-Bar dan bangsa Indonesia kepada Presiden RI SBY untuk memperjuangkan karya anak bangsa tersebut, demi pengakuan sejarah, sebagaimana janji beliau ketika berkunjung ke Kal-Bar dihadapan tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan anggota DPRD Provinsi Kal-Bar.**

Sultan Hamid II Pencipta Burung Garuda
Syarif Abdul Hamid Alkadrie yang bergelar Sultan Hamid Alkadrie II dan Sultan ke 8 Pontianak, Kalbar ini adalah pencipta Burung Garuda. Sultan Hamid juga orang Indonesia pertama yang berpangkat tertinggi di dunia militer.

Pontianak: Nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie memang kurang dikenal di Tanah Air. Padahal, tokoh nasional dari Pontianak, Kalimantan Barat ini adalah pencipta lambang negara Indonesia, Burung Garuda.

Selain pencipta lambang negara, Syarif yang bergelar Sultan Hamid Alkadrie II dan Sultan ke 8 Pontianak ini juga adalah orang Indonesia pertama yang berpangkat tertinggi di dunia militer, yaitu mayor jendral.

Sultan Hamid membuat lambang negara berdasarkan penugasan Presiden Sukarno pada 1950. Saat itu dia menjabat menteri tanpa porto folio. Rekannya, Muhammad Yamin sebenarnya juga membuat rancangan lambang negara, Namun, Sukarno akhirnya memilih rancangan Sultan Hamid. Setelah disempurnakan, gambar Burung Garuda diresmikan Sukarno sebagai lambang negara pada 10 Februari 1950.

Salinan sketsa Burung Garuda yang tersimpan di Keraton Kadriah, Pontianak ini menunjukkan proses pembuatan lambang negara sangat rumit hingga harus diubah berkali-kali.


8 Hewan Yang Bisa Memprediksi Cuaca




1. Katak

Amphibi dengan suara keras ini akan mengeluarkan suaranya yang parau dengan nada yang lebih panjang dan lebih nyaring dari biasanya ketika cuaca buruk membayang di cakrawala.

Jadi, segera setelah Anda mendengar peningkatan volume mereka, Anda dapat mengasumsikan hujan dengan kapasitas angin yang kencang atau bahkan badai sedang terjadi.

2. Burung
Dengan mengamati pada seberapa tinggi mereka terbang, kita dapat mengukur seberapa buruk cuaca akan terjadi. Sudah dikatakan bahwa jika mereka terbang tinggi, cuaca akan cerah. Tetapi jika mereka terbang lebih dekat ke tanah, tekanan udara dari sistem badai yang akan ataupun sedang terjadi menyebabkan mereka memilih untuk terbang lebih rendah.

3. Sapi
Bahkan petani mengklaim hewan mereka dapat meramalkan cuaca. Menurut legenda, ketika sapi merasa cuaca akan menjadi buruk, sapi – sapi akan menunjukkan kegelisahannya, memukul lalat dengan ekor mereka dengan intensitas sangat sering, atau berbaring di padang rumput untuk menjadikan tanah lebih kering.

4. Lebah dan Kupu-kupu
Ketika lebah dan kupu-kupu telah menghilang dari bunga, Anda dapat memprediksikan cuaca buruk datang dengan cara Anda. cerita rakyat berlanjut bahwa jika mereka tidak di tempat-tempat yang biasa mereka hinggapi, ada sesuatu yang akan terjadi dengan cuaca.

5. Domba
“Ketika domba berkumpul di suatu kerumunan, besok akan ada genangan air oleh hujan.” Meskipun sajak ini lucu, bersamaan dengan datangnya cuaca. diyakini akan terjadi cuaca buruk seperti angin kencang bahkan badai jika hewan-hewan ini berdesakan bersama-sama dan saling menjadi perisai satu sama lain.

6. Kepik
Salah satu serangga lucu disekitar kita juga dapat memberi kita petunjuk untuk memprediksikan cuaca: “Ketika kawanan kepik atau serangga terlihat, kita bisa berharap cuaca akan lebih hangat.” Di sisi lain, jika Anda melihat serangga hitam dan merah mencari tempat tinggal, cuaca dingin sedang dalam perjalanan.

7. Semut
Dalam persiapan untuk cuaca buruk, semut merah dan hitam telah dikenal untuk membangun gundukan mereka lebih tinggi dan kokoh untuk perlindungan ekstra dan bahkan untuk menutup lubang gundukan ‘. Jadi jika Anda melihat gundukan lebih tinggi di halaman Anda dari biasanya, mungkin lebih baik untuk menutup jendela.

8. Tupai Tanah
Di Amerika, legenda paling populer dari binatang yang dapat memprediksi cuaca Groundhog, dan yang paling terkenal adalah Groundhog Phil dari Punxsutawney, Pennsylvania. Jika Phil melihat bayangannya, itu berarti akan ada enam minggu lagi musim dingin, tetapi jika tidak, kita dapat berharap untuk sebuah awal musim semi.

Menara Turbin Angin Terbesar Di Dunia




The Gullwing Twin Wind Towers mungkin menjadi salah satu desain menara pencakar langit yang menjadi turbin angin sebagai sumber energi yang paling ambisius di awal tahun 2011. Menara ini dirancang untuk menjalankan energi sepenuhnya dari tenaga angin yang dihasilkan oleh turbin angin yang diletakkan di menara ini.


 
Arsitek dan desainer di ARXX Studio merancang gedung pencakar langit menara kembar mandiri untuk Dubai, yang menghasilkan semua energi yang dibutuhkan dari sumber terbarukan yang bersumber dari angin yang pastinya ramah lingkungan. Dibaptis dalam Gullwing Twin Wind Towers, menara ini dilengkapi sistem pembangkit energi unik yang menggunakan turbin angin engsel melekat pada bangunan untuk menghasilkan listrik dari angin.

Jika menara pencakar langit yang dibuat dan didukung sepenuhnya oleh turbin angin sendiri. The Gullwing Twin Wind Towers direncanakan untuk Dubai, sebuah negara yang telah menjabat sebagai tempat berkembang biak untuk konsep gedung pencakar langit yang luar biasa.

Sayap struktur melingkar yang mendorong turbin untuk menghasilkan listrik bersih. Turbin adalah silinder dengan bagian lingkaran, di mana setiap bagian berisi serangkaian cincin berbilah untuk menangkap angin. Menara telah dirancang dalam bentuk silinder untuk mensimulasikan efek tornado untuk memaksimalkan pembangkit energi yang ramah lingkungan.

Foto The Gullwing Twin Wind Towers










Cara Kerja The Gullwing Twin Wind Towers




Sumber disini

Beyonce Hairstyles 2011



New Long Sedu Hairstyle



Jessica Alba Thick Hairstyles 2011



Monday, May 23, 2011

Foto Presiden Soekarno Ketika Berorasi

Presiden RI Soekarno sangat terkenal dengan orasinya. tidak hanya terkenal di dalam negeri tapi juga hingga ke luar negeri. ada sebuah cerita yang cukup menarik. "Begitu pandai Bung Karno berpidato sehingga orang pun rela menghentikan pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mendengarkan pidato Bung Karno, baik secara langsung maupun lewat pesawat radio. Di sebuah desa terpencil di Jawa Tengah pernah terjadi suatu pesta pernikahan tertunda gara-gara para tamu lebih tertarik mendengarkan pidato Bung Karno yang berapi-api itu.

Bahasa Bung Karno mudah dipahami dan dimengerti masyarakat kebanyakan saat itu. dan yang tidak kalah menariknya adalah susunan kata perkata serta liukan bahasa tubuhnya yang penuh makna mampu menyihir baik yang melihat secara langsung maupun mendengarkannya. kalau istilah saya Bung Karno pandai berpuisi yang mana kata kalimat yang terucap dari beliau penuh isi, terutama puisi-puisi motivasi yang penuh daya ledak membangkitkan rasa optimisme, semangat dan menaikkan harga diri sebuah Bangsa.

Keahlian Bung Karno berpidato ini juga diakui masyarakat Internasional dan di segani di setiap negara yang dikunjunginya. Dengan gayanya yang gagah dan penuh daya, Bung Karno membuat semua orang yang hadir dalam Sidang Umum PBB di New York terkesima. dan Bung Karno adalah pemimpin di dunia satu-satunya yang berani mendobrak protokoler sidang PBB, di mana ketika berpidato didampingi ajudannya. Tak hanya itu, dalam setiap kunjungan ke luar negeri, pidato Bung Karno selalu menarik perhatian masyarakat setempat. Selanjutnya silahkan melihat sebagian foto-foto Bung Karno ketika berorasi.











sumber